Selamat malam akhir bulan Juni
Entah sudah terlalu lama rasanya aku memendam semuanya
sendiri
Rasanya dititik ini aku sudah tidak sanggup memendamnya
lagi
Aku lelah selalu berdebat dengan pikiran dan hati
Berbagai macam tekanan muncul dari mana-mana
Dari lingkungan kerja bahkan sampai dari keluarga
Dari seseorang yang kuanggap rumah,
Bahkan dari sosok yang sudah kuanggap sebagai saudara
Selamat malam bulan Juni
Hari esok kuharap aku bertemu Juli yang tanpa api
Kuharap Juni ini tidak lagi menjadi perih
Dan esok aku dipeluk Juli tanpa pamrih
Aku tidak berharap semua diringakan,
Hanya ingin aku dikuatkan
Jika esok kamu menemukan peluk yang lebih hangat, entah
dari raga siapa
Ingatlah dulu ada pelukku yang tidak pernah terlepas
Jika esok kamu menemukan bahu yang lebih menopang, entah
milik siapa
Ingatlah dulu bahuku tidak pernah lelah untuk tersandar
Jika esok kamu menemukan tangan yang lebih menenangkan,
entah dari siapa
Ingatlah dulu jemariku tidak pernah melepas
Jika esok kamu menemukan rumah baru untuk pulang,
Ketahuilah ada hati yang diguyur hujan badai tanpa henti
Maaf ya,
Jika akhirnya aku memilih untuk tidak menyapamu sama
sekali
Tidak bercerita seperti dulu lagi
Maaf ya,
Jika akhirnya aku memilih untuk berhenti mendoakanmu lagi
Tidak mengadu padamu seperti dulu lagi
Kamu tidak suka dengan sikap lemah ini bukan?
Ya,
Akhirnya aku memutuskan untuk menahan semuanya sendiri
Entah akhirnya kamu memilih jalan ke kanan atau ke kiri
Yang terpenting,
Aku dulu pernah ada
Aku dulu selalu ada
Dan kamu yang memilih hilang tanpa kabar
Maka,
Bahagialah.
-Rin.
Akhir Juni, 2021.