Jumat, 17 November 2017

untuk perempuan yg saat ini dalam pelukannya



aku tidak akan panjang lebar. aku tau sepertinya kamu bukan tipikal perempuan yg suka basa basi. jadi aku akan langsung pada intinya saja.

jujur saja aku sakit hati.
bagaimana bisa kamu tiba-tiba datang disaat seperti ini.
waktu dimana sedang rawan-rawannya kami untuk saling memperbaiki diri.

tapi tidak munafik memang semuanya itu tetap berwaktu.
salahku yg sering disibukkan dengan berbagai macam kegiatan hingga aku kadang sangat jarang mengabarinya.
lalu mungkin lama kelamaan dia bosan akan ketidakhadiranku; akan kesibukanku.

lalu pada waktu seperti itu kamu datang.
aku tidak menyalahkanmu. tapi aku menyalahkan diriku sendiri yg terlalu memprioritaskan kegiatan-kegiatan itu dan setibanya di rumah aku sangat lelah dan akhirnya terlelap; ya, aku lupa mengabarinya.

sesekali aku sempat memberi kabar untuknya; aku rasa dia mengerti. namun bodohnya aku terlalu berharap dia akan memahami keadaan itu.

tidak, aku sama sekali tidak melupakan dia. disela-sela kesibukan itu aku selalu berfikir bagaimana keadaannya sekarang. hanya saja keadaan ini memaksaku untuk tidak terlalu berfikir tentang itu. ketahuilah memantaskan diri itu tidak mudah.

jujur saja sampai saat ini pun aku masih sangat merindukannya. namun apa daya..

notifku bukan lagi yg dia tunggu. bertemu denganku bukan lagi yg dia ingin. sekarang giliranmu.

tolong bahagiakan dia lebih dari apa yg bisa aku lakukan dulu sebelum aku disibukkan oleh berbagai macam kegiatan.
sempatkan lah membalas pesannya ketika kamu sedang sibuk sibuknya.
aku tau dia orang yg sangat tidak suka menunggu; maka jangan buat dia menunggu.

tolong ingatkan dia jangan terlalu memaksakan tubuhnya dalam kecintaannya dalam olahraga; ingatkan dia bahwa tubuhnya juga perlu istirahat.

tolong jaga asupan kafein dalam tubuhnya; karena yg aku tau dia adalah salah satu makhluk pecinta kopi dan kadang dia pun lupa memberi asupan karbohidrat dalam tubuhnya.

tolong juga ingatkan dia untuk memberi asupan vitamin pada matanya; ketahuilah dia pun sangat mencintai komputer dan handponenya.

tapi pahamilah keadaannya juga. kadang dia pun butuh waktu bersama teman dan dunianya. maka ketika dia dalam keadaan seperti itu jangan usik dia. tunggu saja, akan ada saat dimana waktunya seutuhnya milikmu.

jika kamu membaca ini sampaikan padanya bahwa aku meminta maaf jika kesibukanku membuatnya merasa terabaikan.

tenang, aku tidak akan merebutnya darimu. karena pilihannya sekarang bukan aku tapi kamu. dan sepertinya dia lebih bahagia bersamamu ketimbang bersamaku.

aku berterima kasih kamu sudah mau membuat senyuman lagi diwajahnya meski senyum itu bukan lagi untukku.
aku berterima kasih kamu sudah mau meluangkan waktumu untuk membaca tulisan ini.

sekali lagi;
bahagiakan dia

-Rin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar