Sabtu, 13 Oktober 2018

Perihal : September-ku

selamat bertambah dewasa,
septemberku

maaf jika tahun ini aku hanya melihatmu dari kejauhan,
karena kamu sepertinya sudah melupakan saya,
kamu tidak perlu berdalih sulit untuk memilihku atau dia,
karena telah jelas hatimu sudah dia bawa

selamat bertambah usia,
septemberku

maaf jika tahun ini aku tidak memberimu kejutan atau kue coklat kesukaanmu seperti biasanya,
aku hanya bisa diam dan melihat dirimu dalam pejaman mata,
karena sungguh sulit bagiku menerima kenyataan bahwa kamu kini telah bersamanya

maaf jika aku tidak memberimu ucapan selamat ulang tahun lewat telepon atau video call tengah malam seperti dulu,
atau tidak memberimu selamat lewat tatapan langsung seperti kala itu

maaf aku tidak bisa memberimu hadiah yang membuatmu bahagia,
bahkan hingga membuatmu tersenyum dan memberitahu seisi dunia dunia

sekali lagi maaf,
aku tidak memberimu apa-apa,
bukannya aku lupa,
saya merasa tidak ada gunanya,
toh, sekarang kamu sudah ada dia

kiranya sekarang aku tau kenapa akhir-akhir ini kamu jarang mengabariku,
kiranya aku tau kenapa kamu lupa hari jadiku,
sekarang aku tau kenapa kamu kini jarang menelponku,
bahkan aku juga sepenuhnya tau kenapa kamu tidak pernah datang ke rumahku

aku selalu berfikir kamu disana sedang berjuang dan sibuk oleh urusan kerja,
menata masa depan, bersama saya nanti di dalamnya,
seperti katamu waktu itu, kamu tidak akan bersamanya, kamu hanya ingin aku,
hanya aku

saya selalu menunggu waktu luangmu,
kamu bilang akhir bulan akan menemuiku,
saya menerimanya dan saya menunggu,
saya hanya tidak ingin mengganggu kesibukanmu,
tapi ditengah penantian panjang tanpa kabar itu saya malah melihat kamu dengan dia,
tepat di depan mataku,
kau tau rasanya? sakit sekali

sepertinya aku salah,
aku terlalu percaya diri kamu akan memegang teguh komitmen yg kita bangun sejak dulu,
aku terlalu egois untuk percaya kamu tidak akan mengkhianati rasa ini,

sejak kapan kamu bersamanya?
padahal sudah jelas disini aku menunggu adanya kabar,
menunggu waktu luangmu,
menunggu kehadiranmu,
aku sangat merindukamu,
sangat rindu..
rasanya ini berat, sungguh berat
kau tau?

maaf,
aku hanya bisa memberimu doa di usiamu yang sekarang,

semoga dia bisa membahagiakanmu
dan mampu mencintaimu sebaik saya,
semoga dia bisa menerimamu
dan mampu menunggumu sesabar saya,
semoga dia bisa mengertimu lebih baik dari saya,

semoga dia tidak mencintaimu sedalam saya,
yg rela mengubah diri, memberikan segalanya semata-mata agar dilihat oleh matamu,
semoga dia tidak memiliki ingatan sebaik saya,
yg hingga kini saya masih mengingat jelas janji-janji dan semua yg belum kamu tepati,
semoga kelak tuhan membantu saya untuk memaafkan dan memaklumi janji-janjimu itu, ya

semoga dia tidak mencintaimu sebodoh saya,
yg rela mematahkan beberapa hati demi menjaga satu hati, yaitu kamu,
percayalah, aku pernah mengecewakan banyak orang demi memilihmu,

selamat bertambah umur,
septemberku,
untuk kamu,
perihal septemberku yg hampir tergenggam,

hei, septemberku,
aku ingin bertanya satu hal,
jika agustus tidak lagi kamu rindukan, lantas apakah selama ini memang februari yg kamu nantikan?


tertanda:
perempuan yang kini sudah tergantikan